Peringatan Sumpah Pemuda, Mahfud: Hukum dan Keadilan Masih Terseok

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menkopolhukam Mahfud MD menilai setelah 92 tahun rakyat Indonesia bersumpah untuk bersatu dalam keberbedaan dan 75 tahun Indonesia merdeka, kemajuan dalam bidang pendidikan dan kesehatan telah mengalami peningkatan.

Di sisi lain, menurut Mahfud masih ada tugas berat yang harus diselesaikan oleh bangsa ini. Yakni penegakan hukum dan keadilan.

“Salah satu tugas berat kita adalah menegakkan hukum dan keadilan yang "harus diakui" masih terseok,” ujarnya di akun Twitter pribadinya memperingati Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020).

Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Bertemu Mahfud MD Empat Mata, Apa yang Dibahas?

Mahfud menambahkan meski masih ada tugas berat yang diselesaikan, capaian yang terjadi selama 92 tahun Sumpah Pemuda dan 75 tahun Indonesia merdeka harus disyukuri dan dibanggakan.

Dengan segala kekurangan, Indonesia berhasil menurunkan angka kemiskinan. Pada masa kolonial hampir 100 persen rakyat Indonesia masuk di tabel kemiskinan. Pada akhir pemerintahan Presiden pertama Soekarno, angka kemiskinan berkurang sekitar 54 persen.

Kemudian pada masa Orde Baru menjadi 18 persen serta di era reformasi akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi 10,8 persen.  

Angka kemiskinan ini terus menurun di akhir periode pertama Presiden Joko Widodo menjadi 9,1 persen.

Baca Juga: Pidato di Hari Sumpah Pemuda, Presiden Jokowi: Infrastruktur Menyatukan Indonesia

“Kewajiban kita adalah menjaga warisan Sumpah Pemuda dan Kemerdekaan Indonesia ini dengan melakukan pembangunan. Antara lain, dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa (pendidikan) dan memberantas kemiskinan (ekonomi) serta politik kesehatan untuk membangun kesejahteraan umum. Allahu Akbar,” tulis Mahfud.