Kompas TV nasional politik

Survei IPI: 47,9 Persen Publik yang Tinggal di Daerah Pilkada 2020 Minta Pemilihan Diundur

Kompas.tv - 25 Oktober 2020, 18:39 WIB
survei-ipi-47-9-persen-publik-yang-tinggal-di-daerah-pilkada-2020-minta-pemilihan-diundur
Ilustrasi pemilih sedang mengikuti simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di Lapangan PTPN, Cilenggang, Serpong, Tangsel, Sabtu (12/9/2020) (Sumber: tribunnews.com )
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei tentang Pilkada 2020. 

Sebanyak 57,4 persen dari 1.200 responden menyatakan tinggal di wilayah yang menyelenggarakan Pilkada 2020 dan 42,6 persen tinggal di luar daerah Pilkada. 

Hasilnya 47,9 persen responden yang tinggal di daerah Pilkada menyatakan Pilkada 2020 sebaiknya ditunda karena situasi wabah Covid-19.

Baca Juga: Bawaslu Temukan 6 Pasangan Petahana Gunakan APBD dan Bansos Covid-19 Untuk Kampanye Pilkada 2020

Sebanyak 53,3 persen responden yang tinggal di luar daerah Pilkada 2020, menyatakan hal yang sama. 

Di sisi lain 46,3 persen responden yang tinggal di daerah Pilkada menyatakan pesta demokrasi sebaiknya tidak ditunda dan tetap dilaksanakan sesuai jadwal karena tidak tahu kapan wabah Covid-19 akan berakhir. Sebanyak 39,4 persen responden yang tinggal di luar menyatakan hal serupa. 

Meski banyak tetap dilaksakan pilkada hasil survei menemukan tingkat partisipasi publik untuk datang ke TPS di tengah situas pandemi masih rendah. 

Hanya 3,3 persen publik yang tinggal di daerah Pilkada sangat besar kemungkinan datang ke TPS.

Baca Juga: Survei IPI: 36 Persen Publik Nilai Indonesia Semakin Tidak Demokratis

Begitu juga dengan publik yang tinggal di luar daerah Pilkada. hanya 1,7 persen responden kemungkinan besar datang ke TPS jika daerah mereka melaksanakan Pilkada.

Sisanya 6,7 persen responden menyatakan sangat kecil kemungkinan datang ke TPS di tengah pandemi. Kemudian 7,9 persen publik yang tinggal di luar Pilkada menilai sangat kecil kemungkinan akan datang ke TPS jika daerahnya melaksanakan Pilkada.

"Seandainya Pilkada serentak tetap diselenggarakan, pontensi partisipasi juga tampak rendah, hanya sekitar 43.9 persen responden yang berada di wilayah yang akan melaksanakan Pilkada serentak Desember mendatang, menyatakan besar atau sangat besar kemungkinannya datang ke TPS," ujar Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi saat membacakan hasil temuan survei, Minggu (25/10/2020).

Adapun, survei tersebut dilakukan sejak 24 hingga 30 September 2020 terhadap 1.200 responden yang dipiilh secara acak dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. 

Baca Juga: 7 Temuan Riset Terbaru Dosen UGM Soal Isu Penundaan Pilkada 2020

Metode survei dilaksanakan melalui wawancara telepon dengan margin of error kurang lebih 95 persen.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x