Kompas TV internasional kompas dunia

Rusuh Saat Antri Visa di Afghanistan, 11 Perempuan Tewas Terinjak-Injak

Kompas.tv - 21 Oktober 2020, 22:29 WIB
rusuh-saat-antri-visa-di-afghanistan-11-perempuan-tewas-terinjak-injak
Petugas memasukkan seorang korban tewas ke ambulans saat kerusuhan pecah di stadion di provinsi Nangarhar, Afghanistan, Rabu (21/10). (Sumber: AP Photo / Wali Sabawoon)
Penulis : Vyara Lestari

KABUL, KOMPAS.TV – Sedikitnya 11 perempuan tewas terinjak-injak saat kerusuhan pecah di stadion olah raga di provinsi Nangarhar, Aghanistan, Rabu (21/10). Ribuan warga Afghanistan berdesak-desakan mengantri di stadion demi memperoleh visa untuk meninggalkan negeri mereka.

Juru bicara gubernur provinsi Nangarhar, Attaulah Khogyani mengatakan seperti dikutip dari Associated Press, 13 orang yang kebanyakan perempuan, juga terluka dalam insiden tersebut. Kebanyakan korban meninggal merupakan perempuan lanjut usia yang berasal dari penjuru Afghanistan.

Selama hampir 8 bulan belakangan, terang Khogyani, Konsulat Pakistan di Nangarhar tutup akibat pandemi Covid-19. Demi mengantisipasi kerumunan massa pemohon visa dalam jumlah besar, konsulat memutuskan untuk menggunakan stadion dan menugaskan 320 petugas untuk mengatur proses jalannya pemberian visa.

Tumpukan paspor para pemohon visa di stadion di provinsi Nangarhar, Afghanistan, Rabu (21/10). (Sumber: AP Photo / Wali Sabawoon)

Kedutaan Pakistan di Kabul menyatakan telah mengeluarkan lebih dari 19 ribu visa selama sepekan terakhir setelah Pakistan menyetujui kebijakan visa yang lebih ramah dan membuka kembali perbatasan kedua negara pada September lalu. Jutaan rakyat Afghanistan mengungsi ke Pakistan untuk menghindari perang dan kerasnya hidup di tanah air mereka, sementara ribuan lainnya melakukan perjalanan bisnis atau berobat di Pakistan.

Baca Juga: Bom Mobil Meledak di Afghanistan, 12 Orang Tewas, 100 Lebih Terluka

Serangan mematikan Taliban

Di tempat terpisah, sedikitnya 34 polisi Afghanistan tewas dan 8 polisi lainnya terluka dalam serangan terhadap konvoi kepolisian oleh militan Taliban di provinsi Takhar, utara Afghanistan. Ini merupakan serangan paling mematikan sejak Taliban dan pemerintah Afghanistan memulai pembicaraan damai bulan lalu sebagai bagian dari persetujuan antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban. Pembicaraan damai ini merupakan kesempatan terbaik bagi Afghanistan untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.  

Baca Juga: Gubernur di Afghanistan Jadi Target Serangan Bom Bunuh Diri, 8 Orang Tewas

Pihak Taliban belum berkomentar ataupun menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di wilayah yang dikuasai Taliban tersebut.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x