Cairo, Kompas TV - Bila Jakarta Modest Fashion Week yang digelar pada Juli 2018 silam, tercatat pernah memberikan dukungannya kepada komunitas difabel, dalam menunjukan kreativitas kekaryaan dan talentanya di bidang fashion dalam tajuk Project Dream & Design for Disabilities.
Lain halnya dengan yang dilakukan desainer Mesir, Ashgan al-Abhar (43), sebagaimana dilansir dari Reuters, ia mengatakan, telah bermimpi mengenakan gaun yang tidak menghalangi mobilitasnya karena ia adalah pengguna kursi roda.
Hingga suatu hari akhirnya dia memutuskan untuk meluncurkan merek pakaian untuk para penyandang disabilitas dan mereka yang bertubuh pendek.
"Metfasal Leek" - dalam bahasa Arab memiliki arti "Disesuaikan untuk Anda" - sebuah lini pakaian yang menurutnya adalah yang pertama dari jenisnya di Mesir.
Ashgan mengatakan, ia telah bekerja dengan berbagai perusahaan dan mengetahui tentang cara melayani penyandang disabilitas, namun dia memperhatikan bahwa mereka tidak dilayani oleh produsen pakaian.
“Orang yang bertubuh pendek akan kesulitan menemukan ukurannya di pasar,” katanya.
Ashgan pun menggunakan sukarelawan untuk menguji pakaian tersebut, memberi mereka sampel gratis, hingga sebelum peluncuran komersial yang direncanakan.
Salah satu sukarelawan, Ziad Hamdy, berjuang dengan disabilitas yang membuatnya tidak bisa menggunakan tangan dan jari dengan mudah.
"Aku tidak bisa mengancingkan bajuku, mengencangkan celanaku," katanya mengenang dirinya sendiri sebelumnya.
Namun sekarang Hamdy memiliki pengencang hook-and-loop sebagai alih-alih kancing, yang menurutnya lebih menghemat banyak waktu dan tenaga.
Melalui hal ini Ashgan berharap, prakarsa ini dapat membantu mengubah pandangan tentang penyandang disabilitas dan membujuk publik "untuk berhenti mengasosiasikan mereka dengan amal".
“Sebab itu membuat kami merasa seperti orang lain,” kata Hanan Fouad, seorang relawan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.