PARIS, KOMPAS.TV – Menyusul pemenggalan seorang guru sejarah di Paris setelah mendiskusikan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya, rakyat Prancis ambil bagian dalam demonstrasi mendukung kebebasan berbicara, Minggu (18/10). Mereka meletakkan karangan bunga dan menyalakan lilin tanda duka cita.
Samuel Paty, sang guru sejarah, dipenggal pada Jumat (16/10) oleh pemuda berusia 18 tahun asal Chechnya kelahiran Moskow yang segera ditembak mati oleh polisi.
Baca Juga: Detik-Detik Penyerangan terhadap Guru hingga Dipenggal di Perancis
Para pemimpin politik, juga warga, berdemonstrasi di Place de la Republique di Paris, Prancis sambil memegang tulisan berbunyi “Saya Samuel”. Ini mengingatkan akan serangan serupa terhadap para awak Charlie Hebdo pada 2015 silam, usai koran satir ini mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad.
Warga Prancis juga menggelar demonstrasi serupa di kota-kota besar lain seperti Lyon, Toulouse, Strasbourg, Nantes, Marseille, Lille dan Bordeaux.
Sementara itu, kepolisian Prancis telah menangkap 11 orang yang diduga terkait pemenggalan tersebut. Empat orang di antaranya memiliki hubungan keluarga dengan pelaku, pengungsi Chechnya yang telah mendapatkan izin tinggal di Prancis selama 10 tahun sejak Maret silam. Saudara perempuan pelaku disebut-sebut bergabung dengan kelompok Islam di Suriah sejak 2014.
Baca Juga: Guru yang Dipenggal di Perancis Ternyata Sosok yang Baik di Mata Para Muridnya
Jaksa Anti-Teroris Jean-Francois Ricard mengonfirmasi sebuah twit milik pelaku pada akun Twitter atas nama Abdoulakh A. Twit yang diposting beberapa menit setelah kejadian itu memperlihatkan foto kepala sang guru yang telah dipenggal disertai pesan berbunyi, “Saya telah mengeksekusi salah satu anjing neraka yang berani menghina Nabi Muhammad.”
Pemenggalan tersebut telah menyulut kemarahan kaum muslim moderat di Prancis. Kelompok imam di Lyon menggelar rapat pada Minggu (18/10) untuk mendiskusikan kejadian yang mereka sebut sebagai ‘pembunuhan mengerikan terhadap saudara kita oleh seorang teroris keji atas nama keyakinan yang tidak jelas’.
Baca Juga: Guru Dipenggal Seusai Bahas Karikatur Nabi Muhammad, Presiden Prancis: Ini Serangan Teroris
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga mengutuk keras pemenggalan tersebut. “Atas nama AS, saya ingin menyampaikan duka cita mendalam pada teman saya, Presiden Prancis Emmanuel Macron, atas serangan keji teroris Islam terhadap seorang guru di dekat Paris,” ucap Trump.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.