Kompas TV regional berita daerah

Jadi Korban Kericuhan Aksi Jogja Memanggil, Begini Pengakuan Mahasiswa UGM

Kompas.tv - 11 Oktober 2020, 13:42 WIB
jadi-korban-kericuhan-aksi-jogja-memanggil-begini-pengakuan-mahasiswa-ugm
Jogja Memanggil (Sumber: -)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Mahasiswa Fakultas Filsafat UGM, Akhfa Rahman Nabiel, menjadi korban kericuhan aksi Jogja Memanggil. Ia dirawat di RS Bhayangkara Kalasan Sleman.

Direktur Kemahasiswaan UGM, Suharyadi, juga sudah menjenguk mahasiswa angkatan 2017 itu pada Jumat (9/10/2020). Saat menjenguk, Suharyadi memotivasi Nabiel supaya lekas sembuh dan kembali beraktivitas. Nabiel juga diminta berpikir positif sehingga bisa kembali kuliah.

Nabiel menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya saat aksi berlangsung ricuh.

Ia datang ke aksi Jogja Memanggil menolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). Ia datang terlambat dan menyusul rekan lainnya yang sudah lebih dulu berjalan kaki dari bundaran UGM menuju DPRD DIY di Malioboro.

Baca Juga: 4 Tersangka Kericuhan Aksi Jogja Memanggil Masih Belia

Nabiel mengendarai sepeda motor sembari membawa dua kardus air mineral untuk dibagikan kepada rekan-rekan peserta aksi. Ia memarkir motornya di taman parkir Abu Bakar Ali dan bergabung dengan peserta aksi Jogja Memanggil.

Nabiel berada di posisi paling depan. Setibanya di depan pintu masuk kompleks DPRD DIY, aksi Jogja Memanggil ricuh setelah sejumlah aparat terprovokasi ulah demonstran remaja.

“Saya yakin itu anak SMA atau SMK, satu personel terprovokasi, kebetulan saya berada di belakang personel itu,” ucapnya.

Baca Juga: Sulit Diintip, Gerakan Anarko Sangat Eksklusif di Tanah Air

Bentrokan itu membuatnya mundur bersama polisi dan masuk ke aula DPRD DIY. Ia berlindung di aula dan beberapa saat kemudian didatangi seorang aparat. Ia diinterogasi dan diciduk bersama dengan teman demonstran lainnya.

Ponselnya disita dan ia dibawa ke lantai atas di gedung DPRD untuk diinterogasi, Menurut pengakuan Nabiel, ia mendapat pukulan bertubi-tubi sampai gagang kacamatanya patah.

Ia bercerita diminta mengaku sebagai provokator, setelah isi percakapan di dalamnya diketahui. Nabiel mengungkapkan sebenarnya isi percakapan itu hanya guyonan dengan teman mahasiswi UGM terkat rencananya meliput aksi Jogja Memanggil.

Nabiel tetap tidak mau mengaku dan terus mendapat pukulan. Menjelang petang, ia bersama dengan sejumlah demonstran peserta aksi Jogja Memanggil lainnya dibawa ke Polresta Yogyakarta dengan naik mobil bak terbuka. Fisiknya yang lemah membuat ia mendapat bantuan oksigen dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x