Kompas TV nasional peristiwa

Fakta Agum Kesal Ulah Gatot: Jangan Mentang-Mentang Jenderal lalu Anggap Remeh Petugas Lapangan

Kompas.tv - 5 Oktober 2020, 06:05 WIB
fakta-agum-kesal-ulah-gatot-jangan-mentang-mentang-jenderal-lalu-anggap-remeh-petugas-lapangan
Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar. Agum Gumelar Kesal Ulah Gatot: Jangan Mentang-Mentang Jenderal lalu Anggap Remeh Petugas Lapangan. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS TV - Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar kesal atas insiden yang melibatkan para Purnawirawan TNI di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (30/9/2020).

Dia bahkan mengaku kecewa dengan sikap sejumlah purnawirawan TNI tersebut. Terlebih, ada beberapa di antaranya mengenakan baret merah Kopassus.

Baca Juga: Eks Danjen Kopassus Semprot Purnawirawan TNI Rombongan Gatot Nurmantyo: Jangan Terlalu Murah!

Prihatin dan Kesal

Selain ziarah, menurut Agum, para purnawirawan tersebut terlihat sangat memaksa untuk masuk ke halaman TMP Kalibata, Jakarta Selatan, demi mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Menurut Agum, tidak seharusnya para purnawirawan TNI tersebut bersikap memaksa dan terlibat konflik dengan petugas di lapangan.

"Terus terang saya prihatin dan bahkan kesal melihat kejadian itu. Terutama untuk mereka yang kemarin mengenakan baret merah dengan gagah perkasa. Saya ini mantan Danjen Kopassus," kata Agum dalam wawancaranya dengan Kompas TV, Jumat (2/10/2020).

Agum menuturkan, seharusnya mereka yang menjadi prajurit baret merah alias Kopassus bisa dicintai dan mencintai rakyat.

"Ini malah kejar-kejaran dengan mahasiswa. Apa itu," ucap Agum yang juga merupakan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI-Polri (PEPABRI).

Baca Juga: Eks Danjen Kopassus Tegur Keras Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Jangan Mentang-mentang Jenderal

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bersama sejumlah veteran melakukan tabur bunga di Taman Makam Nasional Umum Kalibata, Rabu (30/9/2020) (Sumber: Warta Kota/Feryanto Hadi)

Dinilai Murahan

Agum menyebut, sebagai prajurit Kopassus seharusnya tidak berlaku terlalu murah karena meneriakkan komando di tempat-tempat yang tidak tepat.

"Jadi cara-cara seperti kemarin itu, mohon maaf ya, jangan terlalu murah meneriakkan Komando di tempat-tempat yang tidak tepat," katanya.

Lebih lanjut, Agum juga menyoroti sikap sejumlah purnawirawan yang punya pangkat tinggi dan terlibat cekcok dengan petugas di lapangan.

"Kita ini pernah bertugas. Tahu kondisi di lapangan. Janganlah mentang-mentang pangkat jenderal lalu menganggap remeh petugas di lapangan," kata Agum.

"Mereka itu hanya bertugas, melaksanakan perintah. Pernah punya pangkat tinggi itu seharusnya lebih bisa menghargai," imbuhnya.

Baca Juga: Ini Sosok Kolonel Ucu Yustiana yang Cegah Gatot Nurmantyo, Ternyata Baru 3 Bulan Jadi Dandim Jaksel

Gerakan Moral



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x