Kompas TV nasional berita utama

Dituduh Sandiwara Relawan Vaksin oleh akun Teluuur, Ridwan Kamil: Kalau Posting Pakai Ilmu!

Kompas.tv - 3 Oktober 2020, 06:43 WIB
dituduh-sandiwara-relawan-vaksin-oleh-akun-teluuur-ridwan-kamil-kalau-posting-pakai-ilmu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Sumber: KompasTV)
Penulis : Ade Indra Kusuma

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mendedikasikan diri sebagai salah satu relawan uji kelayakan vaksin covid-19 di Tanah Air, Ridwan Kamil justru dituding sandiwara.

Saat melakukan pengambilan sampel darah, pasca disuntik vaksin covid-19 beberapa waktu lalu. Ridwan Kamil disebut oleh akun IG @teluuur hanya sandiwara jalani tes vaksin.

Postingan @teluur akhirnya sampai ke ke kuping Ridwan Kamil dan menjadi pusat perhatian jagat media. Tak terima dengan tudingan tersebut, Ridwan Kamil akhirnya luruskan dan buka suara terhadap isu yang menimpanya.

Melansir informasi yang diunggah di laman Instagramnya pada Jumat (2/10/2020), orang nomor satu di Jawa Baratlangsung meng-capture sebuah akun yang menudingnya berpura-pura.

"Padahal tutup jarumnya belum dibuka (emot tahan tawa), sebagai perbandingan silahkan cek story," tulis akun bernama @teluuur.

Ya, sebuah caption yang ditulis @telurr itu menyertakan foto tangan Ridwan Kamil yang tengah disuntik dan diambil sampel darahnya.

Menanggapi hal tersebut, pria yang akrab disapa Kang Emil akhirnya mengunggah ulang kabar yang dibagikan akun @teluuur.

Ia juga menjelaskan bahwa jarum suntik yang digunakan merupakan teknologi baru dalam pengambilan darah.

"Alat ini namanya VACUTAINER mas @teluuur. Ada dua jarum: satu ke vena satu ke tabungnya," ujar Ridwan Kamil.

"Yang terlihat seperti tutup itu, ya itulah tabung vacumnya. Teknologi baru dalam pengambilan darah," imbuhnya.

Tak berhenti sampai di sana, Ridwan Kamil juga menjelaskan apabila jarum suntik yang digunakan adalah model terbaru yang cukup berbeda cara pengunaanya dengan versi lama.

Selain itu, Ridwan Kamil juga meminta seseorang dibalik akun @teluuur tersebut, untuk lebih bijak dalam membagikan informasi.

Sebab hal tersebut dapat merujuk pada tindak pembohongan publik dan menyiarkan berita yang dinilai tak berdasar.

"Beda dengan jarum suntik jadul yang biasa dipake. Jika gak ngerti tanya pada ahlinya, bukan menuding pura-pura disuntik dan pembohongan publik, posting dari yang tidak berilmu dikeproki oleh followernya yang sama2 tidak pake ilmu. Kasian. Pikarunyaeun. Dimaafkan," pungkasnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x