Kompas TV video cerita indonesia

[Full] Pangdam Jaya: Ada yang Manfaatkan Situasi Deklarasikan KAMI di Acara Kalibata

Kompas.tv - 1 Oktober 2020, 16:11 WIB
Penulis : Sadryna Evanalia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberikan penjelasan dalam konferensi pers-nya terkait kericuhan yang terjadi di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Rabu, 30 September 2020.

Pangdam Jaya mengatakan sejumlah purnawirawan TNI memaksa ingin melakukan ziarah. Personel pun memberikan toleransi karena mereka adalah sesepuh dan diizinkan berziarah berkelompok maksimal 30 orang dengan mematuhi protokol kesehatan.

Pangdam Jaya menjelaskan ada sebagian orang yang memanfaatkan situasi untuk mendeklarasikan gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

"Namun di luar dugaan, ada sebagian yang memanfaatkan situasi untuk mendeklarasikan dan mendukung KAMI dan menyinggung masalah pemerintah saat ini," ujar Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam konferensi persnya (1/10/2020).

Keributan di Taman Makam Pahlawan tersebut kronologinya bermula ketika Gatot Nurmantyo yang juga Presidium Koalisi Aksi Memyelamatkan Indonesia (KAMI) hendak memasuki kompleks TMP Kalibata Jakarta Selatan.

Saat itu, Gatot Nurmantyo bersama para rekannya yang tergabung dalam Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara mengunjungi kompleks pemakaman itu untuk melakukan tabur bunga.

Juga memberikan doa bersama untuk pahlawan revolusi, terutama para jenderal tentara yang menjadi korban pembunuhan dalam peristiwa G30S/PKI.

Namun, lokasi kawasan TMPNU Kalibata  yang hendak dikunjungi Gatot telah dijaga ketat oleh personel gabungan dari TNI dan Polri.

Aksi Dandim Jaksel tak berhenti sampai di situ. Dia juga berusaha mencegah Ketua Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara Laksaman Madya (Purn) Suharto saat sedang membacakan pernyataan sikap di depan sejumlah ormas.

Dandim Kolonel Ucu juga mencoba merebut kertas yang berisi pernyataan sikap P2KN, sehingga sempat menimbulkan kericuhan kecil. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x