Kompas TV internasional kompas dunia

Pria Amerika Tewas Karena Terlalu Banyak Makan Permen

Kompas.tv - 25 September 2020, 16:08 WIB
pria-amerika-tewas-karena-terlalu-banyak-makan-permen
Permen licorice hitam (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

MASSACHUSETTS, KOMPAS.TV – Seorang pria berumur 54 tahun asal Massachusetts, Amerika Serikat, tewas karena terlalu banyak makan permen. Permen yang dimakannya adalah permen licorice hitam, yang terbuat dari ekstrak akar tanaman licorice.

Pasalnya, pria ini memakan permen licorice hitam sebanyak 1,5 kantong setiap hari, berturut-turut selama beberapa minggu.

“Bahkan jika memakan sedikit saja licorice, dapat meningkatkan sedikit tekanan darah Anda,” kata Dr. Neel Butala, seorang kardiologis pada Massachusetts General Hospital, yang menjelaskan tentang kasus ini di Jurnal Kesehatan New England.

Masalahnya adalah asam glycyrrhizic yang ditemukan dalam licorice hitam dan di banyak makanan lain yang mengandung ekstrak akar tanaman licorice. Kelebihan zat ini dapat menyebabkan kalium sangat rendah dan ketidakseimbangan dalam mineral lain yang disebut elektrolit.

Dengan memakan sedikitnya 2 ons licorice hitam sehari selama dua minggu, dapat menyebabkan masalah irama jantung, terutama untuk orang di atas 40 tahun, demikian peringatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

“Ini lebih dari sekedar batang licorice. Ini bisa berupa kacang jeli, the licorice dan banyak lagi yang dijual bebas. Bahkan beberapa bir seperti bir Belgia, memiliki senyawa ini di dalamnya,” kata Dr. Robert Eckel, ahli jantung Universitas Colorado, seperti dilansir dari Associated Press.

Kematian pria ini jelas merupakan kasus yang ekstrim. Pria ini sebelumnya gemar memakan permen merah beraroma buah, ia kemudian beralih ke permen licorice hitam, beberapa minggu sebelum kematiannya.

Dia pingsan saat sedang makan siang di sebuah restoran cepat saji. Dokter menemukan, dia memiliki kandungan potasium yang sangat rendah dalam tubuhnya. Hal ini menyebabkan kerusakan irama jantung dan masalah lainnya.

Seorang petugas darurat memberinya pertolongan CPR, yang membuat dia sempat tersadar. Namun dia meninggal keesokan harinya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x