Belajar Tatap Muka di Aceh Besar

BANDA ACEH, KOMPAS.TV- Sejumlah sekolah di Aceh Besar mulai kembali menjalankan belajar tatap muka dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Salah satu sekolah yang sudah menjalankan belajar tatap muka sejak senin kemarin yaitu SD Negeri Garot.

Proses belajar tatap muka ini diatur secara ketat oleh pihak guru karena harus sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19, bahkan jadwal belajar juga diatur secara bergilir.

Baca Juga: Tidak Bermasker dikenakan Sanksi

Sebelum sekolah kembali dibuka, pihak sekolah sudah melakukan sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 kepada orang tua siswa.

Para siswa diwajibkan untuk menggunakan masker, pengurangan jadwal pemberian materi belajar serta penerapan kelas bergiliran. Hal ini dilakukan agar siswa tidak berkerumunan di sekolah.

Selain itu, pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang kelas. Pola duduk di dalam ruangan juga di atur, guru membatasi jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 18 orang.

Jadwal belajar juga di atur secara bertahap dan bergantian. Masing-masing kelas mulai masuk pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 10.30 WIB.

Salah seorang Guru SD Negeri Garot Wardani menjelaskan bahwa sekolah menerapkan protokol yang sangat ketat, bahkan tidak di izinkan membuka kantin sekolah.

“Anak-anak tidak ada jajan, tidak ada dibuka kantin, mereka membawa sendiri dari rumah makanannya, snack-snacknya, dan didalam kelas kami menyediakan air minum,” Jelas Wardani.

Selain itu, dinas pendidikan kabupaten Aceh Besar memberikan kewenangan serta tidak melarang sekolah yang ingin melakukan proses belajar tatap muka maupun belajar secara On Line.

Untuk mengontrol aktifitas penerapan protokol kesehatan di sekolah, dinas pendidikan tetap melalukan pengawasan khusus proses belajar mengajar secara tatap muka ini. Selain itu pihak sekolah juga harus mendapatkan izin dari orang tua siswa sebelum belajar tatap muka berlangsung//

Pengawas sekolah, Ismuha menjelaskan bahwa belajar tatap muka tersebut sudah melalui proses izin dari orang tua murid. Bahkan orang tua murid telah menandatangi surat pernyataan.

“kita buat surat pernyataan, kalau orang tuanya tidak memberikan izin, sekolah tidak melakukan kegiatan belajar tatap muka dan tidak boleh memaksa itu yang pertama, kemudian yang kedua sekolah juga melihat bagaimana kondisi sekolah itu kalau memang kondisinya tidak memungkinkan, makan tidak akan dilaksanakan bejalar tatap muka,” Jelas Ismuha.

Namun tidak sedikit juga orang tua yang mendukung proses belajar secara tatap muka yang di jalankan oleh sekolah di Aceh Besar. Mereka tetap mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan masker saat mengantar anaknya ke sekolah

Orang tua Murid, Deni Safriadi sangat mendukung aktifitas belajar tatap muka. Dia tidak merasa ragu atas keputusan seperti ini.

“Alhamdulillah sebaiknya sekolah diaktifkan kembali, walaupun sebagian masih ada yang ragu-ragu tentang covid 19 ya, kami sendiri dari orang tua protokol kesehatan sangat kami jaga,” Jelas Deni.

Pihak sekolah berharap proses belajar tatap muka ini berjalan lancar dan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 agar siswa mereka tidak terpapar virus korona.

#aceh #sekolahtatapmuka #sekolahditengahpandemi