Kompas TV internasional kompas dunia

Wakil Kepala Staf Gabungan AS: Korut Miliki Senjata Nuklir yang Mengancam

Kompas.tv - 18 September 2020, 04:54 WIB
wakil-kepala-staf-gabungan-as-korut-miliki-senjata-nuklir-yang-mengancam
Gambar diambil pada tahun 2019 oleh kantor berita Korea Utara KCNA. Terlihat Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui. (Sumber: (AFP/KCNA VIA KNS))
Penulis : Tussie Ayu

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Wakil Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal John Hyten mengatakan, Korea Utara saat ini masih memiliki sejumlah kecil senjata nuklir. Meskipun kecil, namun jumlah ini diyakini dapat mengancam keamanan negara lain.

"Sejumlah kecil adalah karakterisasi yang cukup meyakinkan dari kemampuan nuklir, dan tetap dapat mengancam tetangga mereka atau Amerika Serikat," katanya dalam simposium yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Senjata Pemusnah Massal Universitas Pertahanan Nasional AS, Kamis (17/9), seperti dikutip Yonhap.

Namun sayangnya, Hyten tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang apa yang dia maksud dengan sejumlah kecil senjata nuklir yang dimiliki Korea Utara.

AS tidak pernah secara resmi membahas penilaiannya terhadap kemampuan nuklir Korea Utara. Tetapi, negara komunis tersebut diperkirakan masih memiliki lebih dari 70 hulu ledak nuklir. Kantor berita Yonhap menyebutkan, Korea Utara telah melakukan total enam uji coba nuklir, antara Oktober 2006 dan September 2017.

Pernyataan Hyten mengikuti kontroversi baru-baru ini atas kemampuan nuklir Korea Utara.

Dalam buku terbarunya, Rage, jurnalis Washington Post Bob Woodward membahas respons AS terhadap serangan Korea Utara yang dapat mencakup penggunaan hingga 80 senjata nuklir.

Tapi, Hyten menekankan, pertahanan negara AS dimulai bukan dengan sistem pertahanan misilnya, tetapi melalui pencegahan strategis.

"Penting bagi kita untuk menyadari bahwa pertahanan dimulai bukan dengan kemampuan pertahanan misil. Saya sangat yakin kita dapat mempertahankan diri dari ancaman Korea Utara," ujarnya. 

"Tetapi bukan dari situ (pertahanan misil) kita memulai pertahanan tanah air. Pertahanan tanah air dimulai dengan pencegah strategis kita," imbuh dia.

Hyten mengungkapkan, sistem pencegahan strategis yang dilakukan AS adalah dengan penerbang yang tetap waspada pada pembom B-2 dan pelaut yang ada di kapal selam kelas Ohio.

AS juga terus meningkatkan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) jenis penangkal. Dia mengatakan, pembom B-2 akan segera digantikan oleh bomber B-21 dan B-52. Lalu, kapal selam kelas Ohio digantikan kapal selam kelas Columbia yang dipersenjatai dengan nuklir.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.