Kompas TV internasional kompas dunia

Masyarakat Bahrain Serukan Protes Terkait Normalisasi Hubungan Bahrain-Israel

Kompas.tv - 15 September 2020, 11:15 WIB
masyarakat-bahrain-serukan-protes-terkait-normalisasi-hubungan-bahrain-israel
Raja Bahrain Raja Hamad bin Isa Al Khalifa, Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Tussie Ayu

Manama, Kompas.TV- Normalisasi hubungan antara Israel dan Bahrain pada Jumat (11/9/2020) lalu ternyata tidak didukung sepenuhnya oleh warga, tokoh dan kelompok-kelompok berpengaruh di negara itu. Bahkan masyarakat Bahrain yang dikenal lebih vokal daripada masyarakat di Uni Emirat Arab (UAE), menggemakan tagar #Bahrainis_against_normalisation di dunia maya.

Kelompok oposisi Bahrain juga menolak keputusan Kerajaan Bahrain untuk menormalkan hubungan diplomatik dengan Israel. Bahkan ulama Syiah berkebangsaan Bahrain yang saat ini bermukim di Iran, menyerukan kepada rakyat Bahrain untuk melawan. Ulama Ayatollah Sheikh Isa Qassim menyatakan, kesepakatan antara Israel dan UAE pada bulan lalu dan antara Israel dengan Bahrain pada Jumat lalu bertentangan dengan keinginan rakyat.

“Pemerintah mengalami kekalahan psikologis dan ingin memaksakannya pada rakyat. Rakyat harus melawan kekalahan ini,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

Senada dengan Ayatulloh Sheikh Isa, sekelompok asosiasi politik dan masyarakat sipil Bahrain, juga menentang kesepakatan itu. “Kesepakatan normalisasi tidak akan mendapat dukungan populer. Ini sejalan dengan generasi Bahrain yang telah dibesarkan dalam kesetiaan kepada perjuangan Palestina,” kata pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kelompok asosiasi politik tersebut.

Gelombang kritik dari masyarakat di Bahrain ini tidak hanya menyasar pada normalisasi hubungan Bahrain dan Israel, namun juga terhadap konferensi pada Juni lalu yang diadakan di Manama. Dalam konferensi itu, Amerika Serikat meluncurkan formula ekonomi senilai 50 miliar dollar AS (Rp 750 triliun) untuk perdamaian Israel dan Palestina.

Sebelumnya, Kerajaan Bahrain menyusul pemerintah UAE untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Hal itu disampaikan Presiden AS Donald Trump dalam postingan itu di akun Twitter setelah ia berbicara melalui telepon, kepada Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Ini benar-benar bersejarah,” kata Trump kepada wartawan di Kantor Oval seperti dilansir dari Reuters. Dia percaya negara-negara lain akan menyusul UAE dan Bahrain.

“Membuka dialog dan hubungan di antara kedua masyarakat yang dinamis dan berekonomi maju ini akan melanjutkan transformasi positif di Timur Tengah dan akan meningkatkan stabilitas, keamanan dan kemakmuran di kawasan ini,” kata Amerika Serikat, Bahrain dan Israel dalam sebuat pernyataan bersama.

Di sisi lain, Palestina khawatir langkah UAE dan Bahrain akan melemahkan posisi kelompok Arab yang selama ini menyerukan penarikan Israel dari wilayah Palestina.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x