Kompas TV entertainment lifestyle

Berkebun Ternyata Bagus Untuk Psikologis, Apa Saja?

Kompas.tv - 13 September 2020, 10:50 WIB
Penulis : Reny Mardika

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi, semangat berkebun warga perkotaan atau yang kerap disebut "urban farming" tumbuh subur.

Selain mengisi waktu luang, berkebun ternyata mampu mengurangi kadar stres saat di rumah saja.

Seolah tak ingin kalah dalam ruang terbatas, Leonardus Gunawan memanfaatkan taman belakang rumahnya sebagai kebun mini.

Hobi bercocok tanam ayah empat anak ini sudah dilakukan sejak empat tahun lalu.

Namun semakin banyaknya waktu luang di tengah pandemi, maka semakin intens pula Leonardus merawat kebun kecilnya.

''Dikerjain apa saja yang mau ditanam kaya yang bermanfaat. Kayak jahe, temulawak, kemudian kemangi, lalu temukonci, ya yang biasa dimasak sama ibu-ibu di rumah," ujarnya.

Rasa puas kala berkebun yang dirasakan Gunawan turut dibenarkan Psikolog Fitriani Syahrul.

Fitriani menilai kegiatan yang terbatas akan menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga memicu seseorang mencari kegiatan produktif lain namun tetap santai.

Inilah yang membuat banyak orang memilih untuk berkebun.

"Karena pada saat tersebut kita berkebun, kita berinteraksi dengan alam dan kemudian seseorang yang bercocok tanam atau berkebun dia akan melihat proses. Secara psikologis itu menyebabkan seseorang menjadi lebih sejahtera mentalnya, lebih segar pikirannya, stresnya bisa berkurang, kemudian juga dia bisa merasa lebih percaya diri," jelasnya. 

Selain punya manfaat ekologis dan psikologis, peningkatan tren pertanian perkotaan di tengah pandemic dapat menjadi awal kesadaran kolektif sebagai perwujudan kemandirian pangan di Indonesia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x