Kompas TV internasional kompas dunia

Ikuti Jejak Uni Emirat Arab, Bahrain Jalani Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kompas.tv - 12 September 2020, 18:49 WIB
ikuti-jejak-uni-emirat-arab-bahrain-jalani-normalisasi-hubungan-dengan-israel
Raja Bahrain, Raja Hamad bin Isa bin Salman al-Khalifa dan Presiden AS, Donald Trump. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

MANAMA, KOMPAS.TV - Tampaknya negara Arab yang menjalani normalisasi hubungan dengan Israel bakal bertambah.

Setelah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dikabarkan telah menjalin normalisasi hubungan dengan Israel.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Baca Juga: Al Qaeda Ancam Charlie Hebdo Terkait Kartun Nabi Muhammad

“Sejarah kembali terjadi hari ini. Dua teman hebat kami, Israel dan Kerajaan Bahrain setuju untuk melakukan hubungan damai,” cuit Trump seperti dikutip BBC.

Trump pun memposting di Twitternya Salinan dari kesepakatan bersama antara Trump, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Raja Bahrain, Raja Hamad bin Isa bin Salman al-Khalifa.

“Ini adalah terobosan bersejarah untuk perdamaian lebih lanjut di Timur Tengah yang akan meningkatkan stabilitas, keamanan dan perdamaian di region,” katanya.

Baca Juga: Ternyata Pangeran George dan Putri Charlotte Tanpa Gelar Kerajaan di Sekolah

UEA menyambut baik usaha Bahrain dalam melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

“Ini adalah sebuah pencapaian yang signifikan dan bersejarah yang akan sangat berkontribusi kepada stabilitas dan kemakmuran untuk wilayah ini,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Hal ini kian menjelaskan usaha Bahrain dalam menolak permintaan Palestina kepada Liga Arab untuk tak mengakui normalisasi hubungan antara Israel dan UEA.

UEA sendiri melakukan normalisasi hubungan dengan Israel pada 13 Agustus lalu.

Baca Juga: Anak Hasil Hubungan Terlarang Raja Belgia Berjuang dapatkan Gelar Kerajaan

Keputusan UEA tersebut kemudian membuat sejumlah negara Islam mengutuk keras.

Terkait normalisasi hubungan Israel dan Bahrain, Palestina kembali mengungkapkan kekecewaannya.

Menurut mereka ini merupakan kerugian besar yang berdampak terhadap hak-hak nasional yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina dan aksi bersama bangsa Arab.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x