Kompas TV nasional peristiwa

Kementerian Agama Potong Dana BOS Rp 100.000 Per Siswa, DPR Meradang Merasa Dibohongi

Kompas.tv - 9 September 2020, 13:15 WIB
kementerian-agama-potong-dana-bos-rp-100-000-per-siswa-dpr-meradang-merasa-dibohongi
Proses kegiatan belajar mengajar diselenggarakan di sebuah MTs (Madrasah Tsanawiyah) di Provinsi Bengkulu (Gambar Ilustrasi) (Sumber: Kompas.com/Firmansyah)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Kementerian Agama mengakui telah memotong dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk madrasah-madrasah swasta yang berada dalam naungannya sebesar Rp 100.000 per siswa.

Terkait pemotongan anggaran tersebut, sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI mengaku mendapat laporan berupa keluhan dari banyak pengelola madrasah swasta karena pemotongan dana BOS tersebut.

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto merasa perlu mempertanyakan ihwal pemotongan dana BOS tersebut kepada Kementerian Agama.

Baca Juga: Diduga Diusik Soal Dana BOS, Puluhan Kepala Sekolah Mengundurkan Diri

Terlebih, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag sebelumnya berjanji tak akan memotong dana BOS karena adanya pandemi Covid-19.

Namun, janji tersebut ternyata berbeda dengan kenyataannya. Karena itulah, Yandri menilai Kementerian Agama telah berbohong dan ingkar janji.

"Janji saja dibohongin, gimana yang lain. Kami Komisi delapan enggak pernah setujui pemotongan itu," kata Yandri di sela-sela rapat kerja Komisi VIII dan Kementerian Agama pada Selasa, (8/9/2020).

Yandri mengatakan pemotongan dana BOS untuk madrasah-madrasah swasta mengusik rasa keadilan. Pasalnya, banyak siswa yang bersekolah di madrasah swasta anak dari keluarga miskin.

Baca Juga: Pengakuan Menteri Agama Fachrul Razi Soal Radikal Good Looking: Saya Tak Tahu akan Jadi Persoalan

Menurutnya, madrasah-madrasah swasta saat dalam kondisi normal saja, sudah merasa kesulitan dalam membiayai operasionalnya. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Lebih lanjut, Yandri menyinggung soal anggaran untuk pendidikan Islam yang nilainya mencapai Rp 50 triliun.

"Tapi kenapa justru yang dipotong malah dana BOS untuk madrasah swasta," ujar Yandri.

"Ini sama saja kita tidak peduli dengan orang-orang miskin. Ini mengusik rasa keadilan kita."

Lebih lanjut, Yandri membandingkannya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di mana justru kementerian yang dimotori oleh Nadiem Makarim itu menambah dana BOS untuk biaya pendidikan selama pandemi Covid-19.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x