Kompas TV nasional politik

ICW Ungkap Pemerintahan Jokowi Habiskan Rp 90,4 Miliar untuk Bayar Influencer

Kompas.tv - 20 Agustus 2020, 16:54 WIB
icw-ungkap-pemerintahan-jokowi-habiskan-rp-90-4-miliar-untuk-bayar-influencer
ilustrasi Media sosial Facebook (Sumber: Pixabay.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan temuan anggaran mencapai puluhan miliar yang digunakan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi untuk membayar para influencer.

Untuk tujuan apa pemerintahan Jokowi membayar para influencer? Biasanya mereka dibayar untuk mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Peneliti ICW, Egi Primayogha, mengatakan anggaran untuk influencer termasuk dalam anggaran belanja yang digunakan untuk aktivitas digital. Total anggaran aktivitas digital itu sebetulnya mencapai Rp 1,29 triliun.

Baca Juga: Anji Dipolisikan, Mafindo: Influencer harus Tanggung Jawab atas Info yang Disampaikan

Anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan macam-macam. Dari mulai pengadaan infrastruktur penunjang kegiatan-kegiatan di ranah digital, konsultan, media, sampai influencer.

Adapun rincian aktivitas digital tersebut antara lain, pada 2014 sebanyak 2 paket pengadaan senilai Rp 609 juta, 2015 ada 3 paket pengadaan nilainya Rp 5,3 miliar.

Lalu, 2016 1 paket pengadaan dengan nilai Rp 606 juta, pada 2017 melonjak 24 paket pengadaan dengan nilai Rp 535,9 miliar.

Selanjutnya, pada 2018 ada 42 paket pengadaan dengan nilai Rp 247,6 miliar, 2019 ada 36 paket pengadaan senilai Rp 183,6 miliar, dan pada 2020 ada 25 paket pengadaan dengan nilai Rp 322,3 miliar.

Baca Juga: Jokowi Lantik Anggota Konsil Kedokteran Indonesia yang Baru, Berikut Nama-namanya

Egi mengatakan, tren kenaikan anggaran untuk kegiatan digital meningkat sejak tahun 2017. Paling banyak paket pengadaan terjadi pada 2018. Namun, secara jumlah nilai paket pengadaan paling tinggi 2017 mencapai Rp 535,9 miliar.

Dari total anggaran Rp 1,29 triliun, ICW menemukan aktivitas digital berdasarkan kata kunci di laman LPSE.

Untuk media sosial, terdapat jumlah paket pengadaan sebanyak 68 dengan nilai Rp 1,16 triliun, influencer sebanyak 40 paket pengadaan dengan nilai Rp 90,45 miliar.

Lalu, konsultan komunikasi sebanyak 7 paket pengadaan dengan nilai Rp 2,55 miliar, kampanye online 5 paket pengadaan dengan nilai Rp 9,64 miliar.

Baca Juga: #Jerinx Ramai di Media Sosial, Warganet Bela Jerinx

Berikutnya, media 5 paket pengadaan dengan nilai Rp 4,22 miliar, kampanye digital 3 paket pengadaan Rp 19,21 miliar, media online 2 paket pengadaan Rp 4,18 miliar, Youtube 2 paket pengadaan Rp 344,3 juta dan branding1 paket pengadaan Rp 2,5 miliar.

Egi menjelaskan, penggunaan anggaran yang melibatkan influencer makin marak terjadi sejak tahun 2017. Itu terlihat dari temuan kata kunci 'influencer' yang penggunaannya mulai ada pada 2017 dan seterusnya.

Adapun rinciannya, ada 5 paket pengadaan yang melibatkan influencer pada 2017 dengan nilai Rp 17,68 miliar. Pada 2018 terdapat 15 paket senilai Rp 56,55 miliar.

Kemudian pada 2019 sebanyak 13 paket pengadaan senilai Rp 6,67 miliar dan 2020 terdapat 7 paket pengadaan senilai Rp 9,53 miliar.

Baca Juga: Kritik Kasus Novel, Bintang Emon Diserang Buzzer dan Dilaporkan ke Kominfo?



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x