Taman Gentong, Bisnis Akibat Dampak Pandemi

KUDUS, KOMPAS.TV - Setya Gunawan Wahab, warga Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang sehari-hari membuka usaha bisnis dekorasi, berhasil menyulap gentong untuk tampungan air yang terbuat dari tanah liat, diubah menjadi sebuah taman yang unik dan menarik.

Ide pembuatan taman gentong ini muncul setelah usaha dekorasi yang ditekuninya sepi. Sejak adanya pandemi Covid-19, dan berbekal ketekunan, gentong yang berbentuk bulat tersebut dipotong bagian sampingnya sehingga tampak bagian dalam.

Setelah itu, bagian dalam gentong dihias menjadi taman dengan menggunakan bahan dasar semen dan lem perekat. Gentong tersebut selanjutnya dihias dengan ornamen yang menarik, seperti bunga buatan dan bebatuan. Selanjutnya, diberi warna agar terlihat natural, dan langkah terahir adalah pemberian lampu penerang agar terlihat menarik.

Untuk membuat satu buah taman gentong ini, Wahab memerlukan waktu lima sampai tujuh hari, tergantung besar kecilnya ukuran dan ornamen gentong yang dipesan.

Selain dipesan dari daerah sekitar Kudus, taman gentong buatan Wahab ini, kini juga banyak dipesan dari berbagai daerah seperti Semarang, Tangerang, hingga Kalimantan Timur. Untuk satu unit taman gentong yang unik dan menarik ini, dijual dengan harga mulai Rp 450.000  untuk ukuran yang paling kecil, hingga Rp 1.800.000 untuk ukuran yang paling besar.

#TamanGentong #Kudus #Dekorasi