Secuil Aksi Teater Hanindawan: Rasanya Baru Kemarin Didi Kempot Ngopi Bareng

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak yang kaget memang mendengar kabar duka saat maestro Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia. Tepat 100 hari kini, Pemerintah Kota Solo mengelar "Konser 100 hari Didi Kempot".

Dalam rangkaian acara, seniman solo bernama Hanindawan ikut ambil peran dalam mengenang kepergian Didi Kempot.

Dengan set gambar warung makan atau warung kopi khas angkringan, Hanindawan bak menampilkan sebuah pertunjukan seni teater ringan seakan Didi Kempot masih ada disampingnya.

"Kaget? Ya kaget jelas lah. Siapa yang menduga sampeyan pergi, semua orang kaget semua mas," ucapnya.

Disini seakan Didi Kempot membalas ocehan Hanindawan. Hanindawan seakan-akan langsung bak membalas lagi omongan Didi Kempot.

"Iya coba, wong rasanya baru kemarin kita ngopi duduk disini mas, ngeteh, angringan minum kopi, sekarang udah nggak ada. Rasanya begitu cepat, tapi ya kepergian sampean bukan berlalu seperti angin, sebagai seniman, sampeyan meninggalkan jejak...dari jalanan penuh debu, malang melintang bawakan tembang Jawa, akhirnya terbang menjadi legenda luar biasa,"

"Tapi sekarang sudah tidak ada, sampeyan itu sudah tidak ada. Tapi tenang, sampeyan tetap ada di benak dan hati para sahabat, cinta tak ada yang berubah," 

"Yang berubah cuma kursi ini kosong," ucap Hanindawan yang mengenang Didi Kempot saat berbincang di angkringan.

Seperti diketahui pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menyiapkan lokasi nonton bareng konser 100 hari Didi Kempot. Acara ini akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

Nonton bareng konser 100 hari Didi Kempot akan diadakan di Pendopo Gede Balai Kota Solo.

Agar tidak menimbulkan kerumunan, undangan dibatasi hanya 25 orang, yakni Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan pejabat utama Kota Solo lainnya.

Nonton bareng ini digelar untuk menghormati karya Didi Kempot.

Sejumlah artis dan seniman akan terlibat di konser 100 hari mengenang Didi Kempot. Yuni Shara, Endah Laras, Sruti Respati, dan Sujiwo Tejo, akan membawakan karya Didi Kempot.