Kompas TV nasional peristiwa

Diminta Polisi Mengungsi ke Pulau Tak Berpenghuni Saat Aksi 411, Ahok: Saya Lebih Baik Mati di Rumah

Kompas.tv - 9 Agustus 2020, 23:13 WIB
diminta-polisi-mengungsi-ke-pulau-tak-berpenghuni-saat-aksi-411-ahok-saya-lebih-baik-mati-di-rumah
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjawab alasan mengapa dirinya tak hadiri perayaan Imlek Nasional (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kembali mengenang saat terjadi peristiwa 4 November 2016 atau dikenal dengan aksi 411.

Melalui akun Youtube miliknya, dalam dialog Makna Talks berdurasi 12 menit, Ahok mengawali ceritanya dengan suasana yang ia rasakan saat aksi massa itu terjadi.

Ahok tak secara eksplisit menyebutkan bahwa ia tidak takut dengan peristiwa empat tahun silam tersebut. Namun, ia menyampaikan ketika itu dia masih bisa tidur nyeyak di rumah.

Baca Juga: Pelaku Pencemaran Nama Baik Ahok Ternyata Komunitas Veronica Lovers

"Kalau saya bilang saya enggak takut, entar kamu bilang saya sombong. Tapi saya mau bilang saya bisa tidur dengan nyenyak," kata Ahok dikutip dari Kompas.com pada Minggu (9/6/2020).

Ahok kemudian menceritakan beberapa hari sebelum aksi 411, aparat kepolisian sempat memintanya agar mengungsi ke sebuah pulau tak berpenghuni. Namun, permintaan itu ia tolak.

Menurut Ahok, ia merasa lebih aman berada di rumah daripada dibawa terbang ke lokasi yang ia tidak tahu di mana. Terlebih, jika sesuatu terjadi padanya, tidak ada orang lain yang akan mengetahuinya.

"Dia bilang ke saya bisa diserbu ke rumah itu kan tugas kalian jaga di depan, kalau kalian takut kalian tinggalin saja. Saya lebih baik mati di rumah satu keluarga," ucap Ahok.

Baca Juga: Pengakuan Ahok Saat Harus Dipenjara karena Penistaan Agama, Terpikir Mau Pindah Warga Negara

Menurut Ahok justru sebaliknya, jika ada orang yang berniat jahat di kediamannya ketika itu, setidaknya berita tersebut bisa cepat menyebar ke publik.

Diketahui, aksi 411 merupakan reaksi berbagai organisasi masyarakat terkait pernyataan Ahok di Kepuluan Seribu empat tahun silam, tepatnya 4 November 2016.

Pernyataan tersebut menyeret Ahok sebagai tersangka hingga akhirnya terpidana atas kasus penistaan agama.

Aksi 411 mulanya berlangsung damai. Namun kemudian terjadi kericuhan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, kala itu mengungkapkan massa mulai mendatangi depan Istana Merdeka, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca Juga: Ahok: Saya Digaji Untuk Menyelamatkan Uang Pertamina

Saat itu, baru beberapa orang saja yang berorasi di lokasi tersebut. Tapi setelah shalat Jumat, massa mulai berbondong-bondong memadati ruas Jalan Medan Merdeka Barat.

Setelah mereka berkumpul, massa mulai melakukan orasi. Pada pukul 13.50 WIB, ada kelompok massa yang melempari botol air mineral ke arah petugas.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.