> >

Prabowo Diminta Hentikan Latihan TNI Makan Tokek Hidup dan Minum Darah Ular Kobra

Peristiwa | 18 Februari 2021, 16:41 WIB
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mendampingi Menhan Prabowo Subianto saat kunker ke Akmil Magelang, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020). (Sumber: Dok. TNI AD)

JAKARTA, KOMPAS TV - Organisasi nirlaba yang fokus pada hak hidup hewan yaitu People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) mengirimkan surat ke sejumlah negara yang hendak mengikuti latihan militer bertajuk Cobra Gold 2021.

Seperti diketahui, latihan militer tersebut akan diikuti oleh beberapa negara di dunia. Itu antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Jepang, Laos.

Baca Juga: Miris, dari 128 Helikopter TNI AD di Lanumad Ahmad Yani, Hanya 24 yang Layak Terbang

Lalu, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, dan beberapa negara-negara lainnya. Bertindak sebagai tuan rumah adalah Thailand.

Dari beberapa negara di Asia, Indonesia salah satu negara yang dikirimi surat oleh PETA. Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Dalam suratnya, PETA meminta Menteri Pertahanan RI untuk menghentikan latihan militer yang akan diikuti TNI di Thailand dengan memakan binatang liar hidup-hidup. 

"Hutan penuh dengan buah-buahan dan tanaman bergizi lainnya yang bisa dimakan, kenapa harus memenggal kepala ular dan menghabiskan darahnya sebagai pelatihan bertahan hidup?" tulis pernyataan PETA yang dikutip dari laman resminya pada Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Panglima TNI Ingin Kembangkan Drone Canggih untuk Alat Tempur Tanpa Awak

Dalam latihan itu, PETA menyebut ada kekejaman yang dilakukan militer karena mengonsumsi hewan-hewan liar seperti minum darah ular kobra, makan tokek hidup, hingga kalajengking dan tarantula.

Karena itu, PETA merasa perlu mendesak Prabowo agar menyampaikan kepada pihak penyelenggara latihan untuk menghentikan praktik kekejaman tersebut.

Sebab, selain menunjukkan kekejaman kepada hewan, latihan itu juga membahayakan kesehatan para personel militer yang menjadi peserta.

Pasalnya, bukan tidak mungkin akan menimbulkan penyakit tertentu setelah mereka mengonsumsi hewan-hewan liar tersebut.

Baca Juga: Gerak Cepat, TNI Tewaskan 3 Anggota KKB Papua: Mereka Ingin Merebut Senjata

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU