Kompas TV advertorial
advertorial

Global Auction Rayakan 22 Tahun Lewat Lelang Southeast Asian, Chinese, Modern & Contemporary Art

Kompas.tv - 20 Juni 2025, 12:05 WIB
global-auction-rayakan-22-tahun-lewat-lelang-southeast-asian-chinese-modern-contemporary-art
Javanese Landscape with Gunung Merapi and Horseman (1867) oleh Raden Saleh (Sumber: Dok. Global Auction)
Penulis : Adv Team

KOMPAS.TV - Pada bulan Juni 2025, Global Auction dengan bangga memperingati hari jadinya ke-22 tahun melalui sebuah acara istimewa bertajuk Global Auction’s 22nd Anniversary Sale: Southeast Asian, Chinese, Modern and Contemporary Art.

Lelang ini menghadirkan 190 lot karya seni dari sejumlah nama besar dalam dunia seni rupa Asia Tenggara. Koleksi yang ditawarkan mencakup karya-karya penting dari abad ke-19 dan 20, hingga karya seniman kontemporer yang tengah naik daun saat ini.

Periode lelang berlangsung dari 2 hingga 22 Juni, dan akan ditutup dengan lelang hybrid secara langsung pada 22 Juni 2025 di Park Hyatt Jakarta.

Beberapa nama besar yang karyanya hadir dalam lelang ini antara lain adalah Raden Saleh, Affandi, Lee Man Fong, Srihadi Soedarsono, Hendra Gunawan, S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, Ahmad Sadali, Adrien-Jean Le Mayeur de Merprès, dan juga Gregorius Sidharta Soegijo.

Dari segi keragaman karya, lelang ini menghadirkan kekayaan ekspresi seni rupa — mulai dari lanskap dan potret bernuansa historis hingga pendekatan abstrak dan kontemporer yang lebih berani dan dinamis.

Salah satu karya utama dalam lelang ini adalah lukisan karya Raden Saleh berjudul Javanese Landscape with Gunung Merapi and Horseman (1867). Karya ini tergolong langka, terlebih karena karya-karya Raden Saleh kini sangat jarang muncul di pasaran.

Diakui sebagai pelopor seni modern Indonesia, Raden Saleh juga merupakan seniman Indonesia pertama yang mendapat pengakuan di kancah seni rupa Eropa.

Dalam lukisan ini, Gunung Merapi digambarkan dalam suasana damai di bawah langit cerah, dengan
sosok penunggang kuda yang melintasi jembatan kayu di bagian depan komposisi.

Karya ini memperlihatkan penguasaan teknik Romantisisme Eropa yang dipadukan dengan lanskap dan semangat khas Jawa. Keasliannya telah dikonfirmasi oleh sejarawan seni terkemuka, Dr. Werner Kraus.

Karya penting lainnya adalah Borobudur – Moment of Contemplation (2017) karya Srihadi Soedarsono, salah satu maestro seni rupa modern Indonesia yang dikenal akan kepiawaiannya dalam permainan warna.

Lukisan ini didominasi oleh warna putih dengan siluet Candi Borobudur yang muncul dari latar yang hening, memancarkan suasana sunyi dan ketenangan batin. Karya ini menjadi sangat istimewa karena merupakan satu dari hanya dua lukisan Borobudur putih yang pernah dibuat oleh Srihadi sepanjang hidupnya.

Borobudur – Moment of Contemplation (2017) oleh Srihadi Soedarsono (Sumber: Dok. Global Auction)

Tiga karya ekspresif karya Affandi juga turut meramaikan lelang ini: Canna Flowers (1973), Horse
Cart
(1981), dan Ivory Coconut Palms (1986). Dengan teknik khasnya, yaitu melukis langsung dari
tube dan menggunakan jari, ciri khas Affandi langsung terasa dalam setiap goresannya. Sapuan catnya yang spontan dan penuh energi menjadi kekuatan visual utama dalam karya-karya ini.

Horse Cart (1981) oleh Affandi (Sumber: Dok. Global Auction)

Lelang ini juga menghadirkan karya-karya Lee Man Fong, pelukis yang dikenal dengan gaya khasnya
yang memadukan teknik lukis Timur seperti sapuan kuas Cina dengan pendekatan cat minyak bergaya
Eropa.

Sebanyak tujuh karyanya akan ditawarkan, termasuk Portrait of a Seated Lady, Gold Fishes, dan Before Departure (1940), salah satu karya yang dibuat pada masa awal kariernya.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x