TASHKENT, KOMPAS.TV – Suara khas angklung Indonesia berhasil mencuri perhatian publik dunia saat kelompok musik Rumah Angklung tampil di panggung 9th International Jazz Festival di Tashkent, Uzbekistan, Minggu (11/5/2025) lalu.
Tak hanya menghadirkan alunan musik tradisional, Rumah Angklung juga membuktikan bahwa angklung mampu beradaptasi dalam genre modern seperti jazz.
Penampilan ini menjadi bagian dari diplomasi budaya yang dijalankan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tashkent bersama The Art and Culture Development Foundation (ACDF) di bawah koordinasi Kabinet Menteri Uzbekistan.
Baca Juga: Penampilan Indah Komunitas Angklung Gema Kreasi, Lestarikan Budaya Indonesia di Era Modern
"Angklung memukau panggung Festival Jazz Internasional di Tashkent! Alunan musik angklung di panggung internasional di Tashkent, Uzbekistan merupakan salah satu upaya KBRI Tashkent dalam mempromosikan, mempertahankan dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang berasal dari Indonesia," ujar Sintia Christiani Saeh, Kuasa Usaha Ad-interim KBRI Tashkent.
Yang istimewa, Rumah Angklung tak sendiri. Mereka turut menggandeng Arunika Angklung, komunitas perempuan senior yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari BUMN, PNS, hingga swasta.
Walau sebagian besar anggotanya berusia di atas 50 tahun, semangat dan energi yang mereka tampilkan tak kalah membara.
Di bawah binaan Rumah Angklung Indonesia, Arunika menyuguhkan penampilan yang membaurkan nuansa angklung dengan irama jazz.
Lagu “Kopi Dangdut” yang diaransemen ulang oleh Rumah Angklung berhasil menghidupkan suasana.
Penonton tampak larut dalam irama, bahkan ikut bergoyang dan bermain angklung bersama.
“Bagi kami merupakan suatu kebanggaan diberi kesempatan oleh Rumah Angklung untuk tampil di pentas Internasional bersama musisi-musisi jazz dunia," ujar Diana Gita Akmal Syarif, Ketua sekaligus pendiri Arunika.
"Kami bisa menunjukkan bahwa getaran angklung yang indah dapat mendendangkan berbagai lagu dari musik daerah hingga musik jazz. Hal ini juga membuktikan bahwa alunan suara angklung Indonesia bukan hanya indah tapi juga berkelas,” imbuhnya.
Baca Juga: Ini Manfaat Bermain Angklung Bagi Anak-Anak Usia Dini
Ketua Yayasan Rumah Angklung Indonesia, Arny Dulishaputri, menekankan pentingnya menjaga semangat kolaborasi dalam warisan budaya.
“Kami ingin menegaskan bahwa angklung bukan sekadar alat musik tradisional. Ia bisa bertransformasi dan berkolaborasi harmonis dengan musik modern, bahkan menyatu dalam jazz,” ujarnya.
Konser ditutup dengan penampilan tarian kontemporer oleh Asri Dwi Hapsari yang membawakan lagu orisinal berjudul Dwipantara karya Rumah Angklung yang bercerita tentang laut, gunung, dan hutan Nusantara.
Festival jazz bergengsi ini juga menampilkan sejumlah musisi dunia seperti Chris Botti, Peter Bence, dan Pawel Gusnar.
Baca Juga: Pertunjukan Kumara Lemah Karuhun, Siswa-siswi SDN 1 Cibunar Tampilkan Tarian, Angklung dan Gamelan
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.