JAKARTA, KOMPAS.TV — KompasTV kembali menyelenggarakan Anugerah Puspa Bangsa 2025 sebagai bentuk penghargaan kepada perempuan-perempuan inspiratif yang telah memberikan kontribusi nyata dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Acara ini menjadi bagian dari peringatan Hari Kartini, sekaligus komitmen KompasTV untuk terus mendukung peran strategis perempuan Indonesia di tengah berbagai tantangan zaman.
Dalam malam penganugerahan yang berlangsung di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (15/4/2025), hadir Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi, serta Wakil Direktur Utama KompasTV Rosianna Silalahi.
Mereka turut menyerahkan penghargaan kepada para penerima Puspa Bangsa, termasuk Sinta Nuriyah yang menerima penghargaan Lifetime Achievement langsung dari Puan Maharani.
Penghargaan Lifetime Achievement ini diberikan kepada satu sosok perempuan inspiratif yang telah lama berkarya dan memberikan dampak positif bagi bangsa melalui kontribusi nyata dalam pemberdayaan dan perjuangan hak perempuan.
Dalam sambutannya, Puan Maharani menegaskan bahwa pemikiran Kartini tetap relevan hingga kini. Ia menyebut perjuangan Kartini dalam membuka akses pendidikan bagi perempuan merupakan fondasi penting bagi kemajuan perempuan masa kini dan masa depan.
“Perempuan Indonesia harus bisa menjadi penggerak pembangunan, bukan hanya pelengkap. Emansipasi bukan cuma pelengkap, melainkan prioritas kita semua,” tegas Puan.
Dalam dialog khusus, Puan mengungkapkan rasa bangganya bisa hadir di tengah para perempuan hebat yang menerima penghargaan malam itu.
“Suatu kebanggaan bisa berada di tengah-tengah perempuan luar biasa di Anugerah Puspa Bangsa 2025 ini. Perempuan hari ini sudah bisa mewujudkan mimpi mereka secara nyata—bukan lagi hanya impian,” ucapnya.
Puan juga mengapresiasi kampanye KompasTV yang melibatkan masyarakat untuk mengunggah potret perempuan tangguh versi mereka ke media sosial.
“Potret-potret itu menggambarkan perempuan Indonesia yang lembut tapi tegar, tangguh, peduli, sabar, dan penuh kasih. Bahkan kadang cerewet—tapi dalam arti positif, karena kita ingin segala sesuatu berjalan dengan sempurna,” ungkapnya sambil tersenyum.
Lebih lanjut, Puan menekankan pentingnya solidaritas di antara perempuan.
“Satu perempuan yang maju, artinya ia sudah membuka satu pintu untuk perempuan lain. Jangan sampai ada perempuan yang maju, tapi justru tidak didukung oleh perempuan lain. Kita harus saling dukung.”
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.